Monday, May 4, 2009

INTERAKSI 15

Penilaian Kelas
Penilaian kelas adalah proses sistematik dan sistemik yang dilakukan oleh guru selama berlangsung dan sesudah berlangsung suatu program pembelajaran untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan efisiensi program pembelajarannya (Zakaria,2006:25). Penilaian kelas merupakan proses pengumpulan dan penggunaan informasi oleh guru melalui sejumlah bukti untuk membuat keputusan tentang hasil belajar/kompetensi siswa.
Penilaian kelas dilakukan oleh guru untuk mengetahui kemajuan dan hasil belajar peserta didik, mendiagnosa kesulitan belajar, memberikan umpan balik untuk perbaikan proses pembelajaran, dan penentuan kenaikan kelas.
Tujuan Penilaian Kelas
Tujuan penilaian kelas oleh guru hendaknya diarahkan pada (1) keeping track, yaitu untuk menelusuri agar proses pembelajaran anak didik tetap sesuai rencana, (2) checking-up, yaitu untuk mengecek adakah kelemahan-kelemahan yang dialami anak-anak didik dalam proses pembelajaran, (3) finding-out, yaitu untuk mencari dan menemukan hal-hal yang menyebabkan terjadinya kelemahan dan kesalahan dalam proses pembelajaran, (4) summing-up, yaitu untuk menyimpulkan apakah anak didik telah mencapai kompetensi yang ditetapkan atau belum.
Manfaat Penilaian Kelas
Hasil penilaian kelas berguna untuk hal-hal berikut.
1. Umpan balik bagi siswa dalam mengetahui kemampuan dan kekurangannya sehingga menimbulkan motivasi untuk memperbaiki hasil belajarnya.
2. Memantau kemajuan dan mendiagnosis kemampuan belajar siswa sehingga memungkinkan dilakukannya pengayaan dan remediasi untuk memenuhi kebutuhan siswa sesuai dengan kemajuan dan kemampuannya.
3. Memberikan masukan kepada guru untuk memperbaiki program pembelajarannya di kelas.
4. Memungkinkan siswa mencapai kompetensi yang telah ditentukan walaupun dengan kecepatan belajar yang berbeda-beda.
5. Memberikan informasi yang lebih komunikatif kepada masyarakat tentang efektifitas pendidikan sehingga mereka dapat meningkatkan partisipasinya di bidang pendidikan.
Ciri-ciri Penilaian Kelas
1. Belajar tuntas
Peserta didik tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan berikutnya sebelum mampu menyelesaikan pekerjaan dengan prosedur yang benar dan hasil yang baik. Guru harus mempertimbangkan antara waktu yang diperlukan berdasarkan karakteristik peserta didik dan waktu yang tersedia di bawah kontrol guru (Depdiknas, 2006:4).
Peserta didik dalam belajar lambat perlu waktu lebih lama untuk materi yang sama, mereka dapat berhasil jika kompetensi awal mereka terdiagnosis secara benar dan mereka diajar dengan metode dan materi yang berurutan mulai dari tingkat kompetensi awal mereka.
2. Penilaian Otentik
Proses penilaian harus merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran. Proses penilaian mencerminkan masalah dunia nyata, menggunakan berbagai ukuran, metode, teknik dan kriteria sesuai dengan karakteristik dan esensi pengalaman belajar. Penilaian bersifat holistik, mencakup semua aspek dari tujuan pembelajaran.
3. Berkesinambungan
Penilaian kelas memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil terus menerus dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester dan ulangan kenaikan kelas.
4. Acuan kriteria / patokan
Prestasi kemampuan peserta didik tidak dibandingkan dengan peserta kelompok, tetapi dengan kemampuan yang dimiliki sebelumnya dan patokan yang ditetapkan.
5. Menggunakan berbagai cara dan alat penilaian
Penilaian kelas menggunakan berbagai cara dan alat penilaian. Agar tujuan tercapai, guru harus menggunakan berbagai metode dan teknik penilaian yang beragam sesuai dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik pengalaman belajar yang dilaluinya. Tujuan dan pengalaman belajar tertentu mungkin cukup efektif dinilai melelui tes tertulis, sedangkan tujuan dan pengalaman belajar yang lain (seperti berbicara) akan sangat efektif dinilai dengan unjuk kerja.
Bentuk Penilaian Kelas
Dalam penilaian kelas ada beberapa bentuk yang bisa dipilih sebagai berikut.
1. Unjuk kerja
Penilaian unjuk kerja adalah penilaian yang meminta peserta tes untuk mendemonstrasikan dan mengaplikasikan pengetahuan dalam berbagai kegiatan dan konteks sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Contoh kompetensi dasar (KD) yang dimungkinkan menggunakan penilaian untuk kerja:
a. KD 2.2. Menyampaikan pengumuman dengan intonasi yang tepat serta menggunakan kalimat yang lugas dan sederhana.
b. KD 6.1. Bercerita dengan urutan yang baik, suara, lafal, intonasi, gestur dan mimik yang tepat.
c. KD 6.2. Bercerita dengan alat peraga
d. dan lainnya
2. Penugasan (Proyek)
Penilaian proyek adalah penilaian terhadap suatu tugas penyelidikan yang harus selesai dalam kurun waktu tertentu. Contoh KD yang dimungkinkan menggunakan penilaian berbentuk penugasan:
KD 4.1. Menulis laporan dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar
3. Hasil Kerja (Produk)
Penilaian produk adalah penilaian terhadap hasil kerja siswa. KD yang dimungkinkan ditagih menggunakan penilaian produk, misalnya :
a. KD 8.1. Menulis pantun yang sesuai syarat-syarat pantun
b. KD 16.1 Menulis kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam
c. KD 12.2. Menulis teks berita secara singkat, padat, dan jelas
d. Dan KD lainnya
4. Tertulis
Pengunaan jenis tes ini diutamakan pada ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas. Tes membaca pemahaman dan tes menulis dapat berupa tes objektif atau esai untuk mengukur kemampuan siswadalam memahami teks atau menguasai keterampilan menulis secara terbatas. KD yang dimungkinkan menggunakan tes tertulis adalah KD dalam aspek membaca dan menulis.
5. Portofolio
Portofolio berarti kumpulan berkas atau arsip yang disimpan dalam bentuk jilidan seperti map. Dalam kaitan dengan penilaian, portofolio dapat diartikan sebagai kumpulan hasil karya seseorang baik dalam bentuk tertulis, karya seni, maupun berbagai penampilan yang tersimpan dalam bentuk kaset video atau audio (Depdiknas, 2005:26).
Manfaat Hasil Penilaian
Manfaat dari hasil penilaian adalah untuk menentukan program remidial, pengayaan, dan perbaikan program dan kegiatan. Remedial dilakukan bila nilai indikator kurang dari nilai kriteria ketuntasan belajar. Pengayaan dilakukan bila tuntas lebih cepat. Perbaikan program dan kegiatan dilakukan bila pembelajaran tidak efektif.
Pelaksanaan Program Remidial dan Pengayaan
Program remidial dapat dilaksanakan melalui tatap muka dengan guru, belajar sendiri, menjawab pertanyaan, membuat rangkuman, mengerjakan tugas, atau mengumpulkan data baik pada atau di luar jam efektif.
Program pengayaan diperuntukkan bagi siswa berprestasi baik untuk memperkaya kompetensi melalui kegiatan pemberian materi tambahan atau pemberian latihan tambahan tugas individu. Pelaksanaanya setiap saat pada atau di luar jam efektif.
Penutup
Hasil penilaian merupakan bukti tingkat ketercapaian sebuah kompetensi. Untuk itu, guru harus berhati-hati dan cermat dalam menentukan bentuk penilaian sesuai dengan karakteristik indikator sebuah kompetensi dasar. Pemilihan bentuk penilaian yang tepat akan berdampak pada kualitas penguasaan kompetensi dasar.

No comments:

Post a Comment